Cara Penularan TBC Paru dan Cara Mengobatinya

Penularan TBC lazimnya terjadi via udara. Dikala penderita TBC aktif memercikkan lendir atau dahak dikala batuk atau bersin, bakteri TB akan turut keluar via lendir tersebut dan terbawa ke udara. Berikutnya, kuman TB akan masuk ke tubuh orang lain melewati udara yang dihirupnya.

Tuberkulosis atau yang awam disebut dengan penyakit TB atau TBC disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini paling kerap menyerang paru-paru. Tetapi, ada organ tubuh lain yang juga dapat terserang penyakit TBC, yakni tulang belakang, kelenjar getah jernih, kulit, ginjal, dan selaput otak.

Penyakit TBC tak menular via kontak jasmaniah (seperti berjabat tangan) atau menyentuh peralatan yang telah terkontaminasi kuman TB. Kecuali itu, berbagi makanan atau minuman dengan penderita tuberkulosis juga tak menyebabkan seseorang tertular penyakit ini.

Cara Penularan TBC

Ketika batuk atau bersin, penderita TBC dapat menyebarkan kuman yang terdapat dalam dahak ke udara. Dalam sekali batuk, penderita TBC bisa mengeluarkan sekitar 3000 percikan sputum.

Kuman TB yang berada di udara bisa bertahan berjam-jam, secara khusus bila ruangan gelap dan lembab, sebelum kesudahannya terhirup oleh orang lain. Lazimnya penularan terjadi dalam ruangan di mana percikan dahak berada dalam waktu yang lama.

Orang-orang yang berisiko tinggi terkena penularan TBC yaitu mereka yang sering berjumpa atau berdiam di tempat yang sama dengan penderita TBC, seperti keluarga, sahabat sekantor, atau sahabat sekelas.

Sedangkan demikian, pada dasarnya penularan TBC tidak semudah yang dibayangkan. Tak segala orang yang menghirup udara yang mengandung bakteri TB akan seketika menderita TBC.

Pada kebanyakan kasus, bakteri yang terhirup ini akan berdiam di paru-paru tanpa menimbulkan penyakit atau menginfeksi orang lain. Kuman tetap ada di dalam tubuh sambil menunggu dikala yang tepat untuk menginfeksi, yakni saat kekuatan bendung tubuh sedang lemah.

Beberapa Fase Infeksi TBC

Ada dua keadaan yang mungkin terjadi dikala seseorang menghirup udara yang mengandung bakteri TB, adalah:

TBC laten

Fase laten terjadi ketika tubuh telah didiami kuman TB tetapi sistem kekebalan tubuh sedang bagus, sehingga sel darah putih dapat melawan bakteri.

Dengan demikian, kuman tak menyerang dan tubuh tidak terinfeksi TBC. Anda malahan tidak mengalami gejala-gejala penyakit TBC dan tidak berpotensi menulari orang lain. Padahal seperti itu, bakteri bisa aktif dan menyerang Anda kembali sewaktu-waktu, khususnya ketika metode kekebalan tubuh sedang melemah.

Meski dalam kondisi laten, Anda sebaiknya tetap memeriksakan diri ke dokter guna mendapatkan pengobatan tuberkulosis. Seandainya seseorang yang sedang berada pada fase TBC laten tidak menerima pengobatan, karenanya ia berisiko lebih tinggi untuk mengalami infeksi TB aktif.

Itu pula jika penderita TB laten mempunyai keadaan medis lain, seperti kekurangan nutrisi (malnutrisi), aktif mengisap rokok, diabetes, atau infeksi HIV.

TBC aktif

TBC aktif ialah kondisi dikala seseorang telah menderita penyakit TBC. Pada tahap ini, bakteri TBC dalam tubuh telah aktif sehingga penderitanya mengalami gejala-gejala penyakit tuberkulosis. Penderita TBC aktif inilah yang bisa menularkan penyakit TBC pada orang lain.

Oleh karena itu, penderita TBC aktif disarankan untuk mengenakan masker, menutup mulut ketika batuk atau bersin, dan tak meludah sembarangan.

Penderita TBC aktif juga perlu menerima pengobatan TBC. Pengobatan ini perlu dilaksanakan secara rutin selama minimal 6 bulan. Pengobatan yang tidak selesai atau stop di tengah jalan dapat mengakibatkan kekebalan kuman kepada obat TB, atau disebut juga TB MDR.

Cegah TBC Sedini Mungkin

TBC dapat dicegah dengan cara:

  • Melaksanakan pemeriksaan TB, lebih-lebih bagi orang-orang yang berisiko tinggi terpapar kuman TB.
  • Meniru prosedur pengobatan sebelum TB menjadi aktif, apabila telah terdiagnosa menderita TB fase laten.
  • Membenarkan sirkulasi udara di rumah untuk mencegah bakteri berdiam dalam ruangan.
  • Mendapat imunisasi BCG, terutama bagi buah hati-si kecil dan orang yang berisiko tinggi tertular TBC.
  • Walaupun penularan TBC nyatanya tak semudah yang dikira, Anda konsisten direkomendasikan untuk waspada. Kuman TB yang ada di udara siap menyerang kapan saja.

Konsumsilah makanan bergizi dan beristirahatlah yang cukup supaya kekebalan tubuh konsisten optimal. Dengan demikian, TBC dan penyakit lainnya tidak akan mudah menyerang.

Cara Mengobati TB Paru.

Kesadaran masyarakat akan manfaat pengobatan herbal sekarang sudah makin tumbuh.

Penelitian ilmiah seputar herbal juga makin banyak. Jamu misalnya, sekarang penelitian tentang khasiat jamu, macam-macam jamu, bahan dan pemrosesannya mudah ditemukan di berbagai jurnal kesehatan.

Jamu adalah contoh konkret obat herbal yang sudah diterima masyarakat sebagai alternatif pengobatan. Dari hasil-hasil penelitian itulah diketahui berbagai kelebihan obat herbal.

obat kutil kelamin

Obat herbal bersifat bebas racun. Dengan pemakaian yang tepat obat herbal aman dikonsumsi oleh siapa pun. Bahkan, obat herbal dapat dijadikan sebagai peluruh racun (detoks) di dalam tubuh. Obat Herbal Bekerja Secara Menyeluruh (Holistic).

Selain Untuk Menyembuhkan Penyakit Herbal Bekerja sampai pada sumber penyakitnya, Dengandemikian, Obat Herbal Meningkatkan Sistem Imunitas tubuh Untuk melawan penyakit.

De Natur Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang Obat Tradisional dari dalam Negeri, yang mencoba mengangkat dan menghidupkan kembali Budaya Nenek Moyang kita Yaitu Jamu Tradisional sebagai salah satu warisan leluhur budaya bangsa Yang perlu di lestarikan.

Salah satu Produk De Nature adalah detopar dan pipeka. yang terbuat dari ekstrak Dari tanaman herbal Yang bisa membantu meringankan Gejala Penyakit Batuk TBC ,Flek Paru-Paru, serta menjaga kesehatan Penderita.

Konsultasi dan Pemesanan Hubungi:

Telkomsel: 0813-9000-3017

XL: 0877-3676-6326

Indosat: 0857-9943-4743

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.